Nurdin Longgari, pelaku penamparan terhadap mantan Deputi Sekjen PSSI
menyerahkan diri ke polisi. Saleh Ismail Mukadar menilai penyerahan
tersebut bagus sebagai bentuk kesadaran, namun tidak diimbangi dengan
kejujuran.
"Saya kira bagus, artinya itu sebuah kesadaran, tapi
bahwa kemudian kesadaran itu tidak diimbangi dengan kejujuran," kata
Saleh Ismail Mukadar kepada wartawan di sela pemeriksaannya sebagai
saksi korban di gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jatim,
Jumat (17/4/2015).
Saleh mengatakan, perbuatan yang dilakukan
pelaku bukan atas inisiatif sendiri. "Menurut saya itu yang masih
kurang. Artinya, kalau dia menyerahkan diri sudah sadar, dia juga harus
jujur bahwa apa yang dilakukannya itu suruhan bukan atas inisiatif
pribadi. Karena saya kira tidak bisa berdiri sendiri," tuturnya.
Ia
menambahkan, pada Minggu sebelumnya dirinya didemo. Bahkan, ada spanduk
yang menghina Saleh di Taman Bungkul oleh sekelompok orang urusan
dengan sepakbola.
"Siang harinya katanya ada yang protes terkait dialog wartawan senior. Kan ada kaitannya," terangnya.
Mantan
Deputi Sekjen PSSI ini mengatakan, tidak menutup kemungkinan kejadian
yang dialaminya juga berdampak pada pelaksanaan Kongres Luar Biasa PSSI.
Pasalnya, kemarin malam pasca kejadian tersebut, bonek Persebaya 1927
tidak terima dengan ulah sekelompok orang yang menyerang studio SBO TV
dan menampar serta mengancam akan menghabisi Saleh Mukadar, Arif Affandi
(bagian dari narasumber talkshow tentang Sepakbola Surabaya dalam
Bahaya).
"Saya berharap polisi tidak memberi izin karena
kemarahan bonek seperti itu. Besok punya dampak, artinya bagaimanapun
juga orang Surabaya tidak punya salah, pengguna jalan dan sebagainya
akan terganggu," tandasnya.
Jumat, 17 April 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar